“Tidak dibutuhkan?”
“Tidak dihargai?”
Seperti inilah perasaanku saat ini.
Dua kali penghianatan. Entah, mana yang lebih baik, apakah
terhianati dua kali oleh orang yg berbeda atau terhianati dua kali oleh orang
yg sama.
Menurutku, keduanya tidak ada yg baik, tdk sama sekali.
Tidak normal malah.
“What’s wrong with me?” umpatku dalam hati.
Pantaskah aku diperlakukan seperti ini?
Ini terjadi lagi, belum sempat aku menghindar dari
penghianatan yg satu, kali ini aku harus berhadapan dgnnya lagi.
“Sial!”, mereka berbeda, tp sama saja. Rasanya ingin kuenyahkan
mereka berdua dari bumi ini. Tidak sedikitpun aku ingin mengenyahkan diriku,
diriku masih berharga.
Egois memang, tp tidak lantas dan sangat tidak pantas mereka
berlaku seperti itu padaku.
Yang pertama kembali, namun aku harus menjauh. Maaf, kali
ini benar-benar sudah kututup hatiku. Harga diriku berontak, memaksaku untuk
tidak menerima yg pertama. Penghianatan sekali tidak menutup kemungkinan untuk
adanya penghianatan kedua oleh orang yang sama. Sekalipun, sekalipun tak pernah
kubayangkan penghianatan yg mereka lakukan akan sejauh dan sekeji ini.
Menangis? Tentu saja, tegar tidak menjadi tamengku untuk
tidak menangis. Aku bukanlah wanita super yang tidak bisa atau tidak akan
menangis.
Hal seperti ini tentu menikam jantungku sangat dalam,
nyesek.
Aku hanya berharap,
Kelak, jika aku harus menjalani kehidupan ini untuk kedua
kalinya, aku tak pernah terlibat dan sekalipun, tdk pernah brtemu dgn keduanya,
meskipun mereka tdk pernah benar-benar berada dan berarti dlm hidup keduaku
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar